PRAKTEK DOKTER GIGI AGUS WIYANDONO: Indirect Bonding Technique

Lokasi bracket pada mahkota setiap gigi adalah hal yang cukup penting. Tujuannya adalah menempatkan bracket sedemikian sehingga jika perawatan sudah selesai , maka mahkota semua gigi posisinya teratur dengan benar.

Secara tradisional (direct bonding technique) dokter gigi mengatur posisi pemasangan bracket pada gigi pasien dengan mata dan tangannya secara langsung, sehingga untuk menempatkan bracket pada posisi yang ideal adalah prosedur yang sulit, terutama jika ada ketidakteraturan gigi yang cukup parah. Jika bracket salah ditempatkan, maka perlu direposisi pada tahap perawatan berikutnya. Ini merupakan prosedur yang cukup membosankan.

Indirect bonding technique adalah cara pemasangan bracket pada gigi pasien dengan menggunakan tray transparant yang semiflexible. Pengaturan posisi bracket sepenuhnya dilakukan di luar mulut pasien (dengan menggunakan model hasil cetakan gigi pasien). Dengan indirect bonding tehnique hasil pemasangan bracket 100% presisi pada tempatnya sehingga memberikan hasil akhir perawatan yang memuaskan yaitu posisi gigi teratur dengan benar. Keuntungan lain dari indiret bonding tehnique selain posisi bracket yang sangat presisi adalah waktu pemasangan bracket pada pasien yang sangat cepat, hanya kurang lebih 30 menit untuk rahang atas dan bawah. Ini berbeda apabila menggunakan tangan secara langsung (direct bonding tehnique) dokter gigi membutuhkan waktu lebih dari 2 jam.

Tahapan Indirect bonding technique

Pertama, masing-masing gigi pada model pasien di beri tanda garis pada sumbu panjang gigi (log axis of the clinical crown) dan lateral axis (ketinggian bracket). Garis-garis inilah yang menjadi panduan untuk menempatkan bracket pada gigi.

________________________________________________________

Kedua, memasang bracket pada model pasien dengan panduan garis-garis yang sebelumnya telah kita buat. Pemasangan bracket pada pada model menggunakan bahan kusus standart indirect bonding tehnique.