31 Oktober 2008

Sariawan

Sariawan atau stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan penyakit jaringan lunak rongga mulut yang sebabnya tidak diketahui, biasanya disertai rasa sakit. Sekitar 20% dari seluruh populasi pernah menderita sariawan dari waktu ke waktu, tetapi pada penderita kronis biasanya ada riwayat keturunan. Trauma pada membran mukosa berfungsi sebagai pemicu. Ada tiga jenis utama sariawan:

  • Ulcer aptosa minor kambuhan (rekuren)
  • Ulcer aptosa major kambuhan
  • Stomatitis herpetiformis

Yang paling sering ditemukan adalah ulcer aptosa rekuren minor. Sekelompok ulcer yang terdiri dari enam sampai delapan dapat dijumpai pada suatu saat, masing-masing berdiameter sampai 5 mm, dan berlangsung selama 7-10 hari. Pada ulser aptosa major yang rekuren, ulser lebih besar berdiameter sampai 1 cm atau lebih. Masing-masing berlangsung 6-12 minggu dan tidak seperti ulser aptosa minor penyembuhan umumnya meninggalkan jaringan parut. Parut di rongga mulut dapat merupakan indikator diagnosis. Stomatitis herpetiformis adalah nama yang diberikan untuk kondisi di mana berkembang ulser-ulser kecil dan banyak di dalam mulut, yang kadang-kadang menyatu menjadi ulser besar yang tidak beraturan. Ulser jarang berlangsung lebih dari 10 hari.

Pengobatan. Tidak ada pencegahan dan pengobatan yang spesifik untuk kondisi ini. Penyembuhan ulser dapat dibantu dengan:

  1. Larutan kumur tetrasiklin. Campurkan isi kapsul 250 mg ke dalam 10 ml air hangat. Gunakan sebagai obat kumur empat kali sehari tanpa menelannya. Beberapa dokter memilih kombinasi obat kumur tetrasiklin dan nistatin.
  2. Larutan kumur khlorheksidin dan oral gel mikonazol. Preparat ini sangat membantu mengurangi infeksi sekunder, digunakan empat kali sehari.
  3. Steroid topikal – tablet hidrocortison 2,5 g. Letakkan pada rongga mulut sedekat mungkin dengan ulser; 0,1 % triamcinolone acetonide pada orabase (oral adhesive base) dapat di pakai langsung pada ulser.
  4. Steroid sistemik. Ulser yang berukuran besar umumnya sangat sakit dan membuat pasien sulit makan dan minum. Pada keadaan seperti ini, pemberian obat steroid sistemik jangka pendek dapat dilakukan. Berikan prednisolon dalam dosis terbagi, mulai dengan 60 mg per hari dan dikurangi sampai nol dalam sepuluh hari. Steroid sistemik berbahaya dan harus diberikan dalam pengawasan dokter.

__________________________________________________________________________________________________________________________

Baca Juga :

Tidak ada komentar: